Tahapan pada halusinasi
Tahapan pada halusinasi. "Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana klien mengalami perubahan persepsi sensori, seperti merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan, atau penghiduan. Klien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Selain itu, perubahan persepsi sensori: halusinasi bisa juga diartikan sebagai persepsi sensori tentang suatu objek, gambaran, dan pikiran yang sering terjadi tanpa adanya rangsangan dari luar meliputi: semua sistem penginderaan (pendengaran, penglihatan, penciuman, perabaan atau pengecapan)," Cook dan Fontaine (1987).
Ternyata halusinasi memiliki "Tahapan Halusinasi" yang mana akan saya bagikan dalam tulisan kali ini. semoga membantu
Tahapan pada halusinasi
• Tahap I (Non-psikotik)
Pada tahap ini, halusinasi mampu memberikan rasa nyaman pada klien, tingkat orientasi sedang. Secara umum pada tahap ini halusinasi merupakan hal yang menyenangkan bagi klien.Karakteristik:
- Mengalami kecemasan, kesepian, rasa bersalah, dan ketakutan
- Mencoba berfokus pada pikiran yang dapat menghilangkan kecemasan.
- Pikiran dan pengalaman sensorik masih ada dalam kontrol kesadaran.
Perilaku yang muncul:
- Tersenyum atau tertawa sendiri
- Menggerakan bibir tanpa suara
- Pergerakan mata yang cepat
- Respons verbal lambat, diam, dan berkonsentrasi.
• Tahap II (Non-psikotik)
Pada tahap ini biasanya klien bersikap menyalahkan dan mengalami tingkat kecemasan berat. Secara umum halusinasi yang ada dapat menyebabkan antipati.Karakteristik:
- Pengalaman sensori menakutkan atau merasa dilecehkan oleh pengalaman tersebut
- Mulai merasa kehilangan kontrol
- Menarik diri dari orang lain
Perilaku yang muncul:
- Terjadi peningkatan denyut jantung, pernapasan dan tekanan darah.
- Perhatian terhadap lingkungan menurun
- Konsentrasi terhadap pengalaman sensoripun menurun.
- Kehilangan kemampuan dalam membedakan antara halusinasi dan realita.
• Tahap III (Psikotik)
Klien biasanya tidak dapat mengontrol dirinya sendiri, tingkat kecemasan berat, dan halusinasi tidak dapat ditolak lagi.Karakteristik:
- Klien menyerah dan menerima pengalaman sensorinya,
- Isi halusinasi menjadi atraktif.
- Klien menjadi kesepian bila pengalaman sensori berakhir
Perilaku yang muncul:
- Klien menuruti perintah halusinasi
- Sulit berhubungan dengan orang lain
- Perhatian terhadap lingkungan sedikit atau sesaat
- Tidak mampu mengikuti perintah yang nyata
- Klien tampak tremor dan berkeringat
• Tahap IV (Psikotik)
Klien sudah sangat dikuasai oleh halusinasi dan biasanya klien terlihat panikPerilaku yang muncul:
- Risiko tinggi mencederai
- Agitasi/kataton
- Tidak mampu merespon rangsangan yang ada
Timbulnya perubahan persepsi sensori halusinasi biasanya diawali dengan seseorang yang menarik diri dari lingkungannya karena orang tersebut menilai dirinya rendah. Bila klien mengalami halusinasi dengar dan lihat atau salah satunya yang menyuruh pada kejelekan, maka akan berisiko terhadap perilaku kekerasan.
Terimakasih karena telah membaca tulisan kali ini tentang Tahapan pada halusinasi.
Post a Comment